TRIBUNJOGJA.COM - Program Studi S1 Ilmu Komunikasi STIKOM Yogyakarta menggelar Diskusi Publik dan Peluncuran Bukuberjudul "Media, Komunikasi, Dan Krisis Covid-19".
Acara tersebut ditayangkan secara langsung melalui aplikasi Zoom us dan YouTube pada Kamis, 15 Oktober 2020 pukul 10.00-12.00 WIB.
Peluncuran buku secara simbolik dilakukan oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, M.A. secara virtual dari rumah dinas.
Adapun narasumber yang berbagi hasil kajiannya yaitu Mayjend (Purn.) Direktur Sistem Pertahanan Darat Teknologi Militer Indonesia, DR Tony S.B. Hoesodo; Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UAJY 2003-2007, A. Jatmiko Wibowo, MSF; Komisioner KPID DIY 2014-2017 dan Kaprodi S1 Ilmu Komunikasi STIKOM Yk, Supadiyanto, S.Sos.I., M.I.Kom; Wakil Ketua I STIKOM Yk, Associate Profesor Dra. Sudaru Murti, M.Si; Wakil Ketua III STIKOM Yk, Hardoyo, M.A; dan Dosen Tetap Prodi D3 Penyiaran STIKOM Yk, Arya Tangkas, M.A
Acara yang dimoderatori Risa Karmida, M.A. (Sekretaris Prodi D3 Penyiaran STIKOM Yk.) Itu dihadiri ratusan dosen, mahasiswa, pemerhati masalah komunikasi, dan anggota ormas dari berbagai daerah di Indonesia.
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi STIKOM Yogyakarta menggelar Diskusi Publik dan Peluncuran Buku berjudul "Media, Komunikasi, Dan Krisis Covid-19". (DOKUMENTASI STIKOM Yogyakarta)
Dalam kesempatan tersebut, DR Tony S.B. Hoesodo sebagai narasumber mengungkapkan bahwa satu solusi untuk mengatasi masalah Covid-19 adalah dengan mengembangkan model bantuan wilayah secara mandiri.
Direktur Sistem Pertahanan Darat pada Teknologi Militer Indonesia (Departemen Pertahanan RI) tersebut mencontohkan model yang dikembangkan oleh pemerintah provinsi DIY yang memiliki keunggulan dalam hal solidaritas sosial dan sikap gemar tolong-menolong.
Sementara narasumber lainnya, Alexander Jatmiko Wibowo yang pernah menjadi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta mengungkapkan bahwa literasi media dan informasi menjadi sangat penting dalam membantu masyarakat dalam memutuskan keputusan dalam menyikapi permasalahan terkait Covid-19.
Di bagian penutup, Supadiyanto mantan Komisioner KPID DIY membantah bahwa adanya Covid-19 lantas menjadikan banyak orang menjadi tidak produktif dan kreatif.
“Adanya pandemik Covid-19 justru mesti membuat produktif bagi para dosen untuk menghasilkan berbagai karya,” katanya. (*)